Rabu, 16 Desember 2015

Pengertian PABX, Perbedaan Circuit Switching dan Packet Switching, Perbedaan Virtual Circuit dan Datagram

Pengertian PABX ( Private Automatic Branch Exchange)
Perangkat yang berfungsi sebagai Pemusatan telepon, dalam suatu lokasi tertentu, misalnya : kantor, gedung, perumahan, dll.

Perangkat PABX ini yang mengatur panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke nomor tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan penggilan ke nomer tujuan, cukup dengan menekan nomor tujuan nya (nomor extension atau nomer rumah).

Perbedaan Circuit Switching dan Packet Switching
Circuit Swithing

  •  Terdapat dedicated communication path  ( path tidak bisa dilalui user lain, hanya user tersebut saja yang bisa melaluinya)
  • Data dikirimkan secara langsung (utuh) kepada penerima.
  • Rute yang akan dilalui data dari sumber ke penerima di setup terlebih dahulu
  • Tidak perlu memeriksa header packet
  • Kemungkinan hilangnya data kecil
Packet Switching

  • Tidak terdapat dedicated communication path ( path bisa dilalui oleh user lain)
  • Data dikirimkan dengan cara memecah mecah data menjadi packet packet kecilsebelum dikirimkan ke penerima
  • Perlunya pemeriksaan header packet karena data di pecah pecah
  • Apabila dalamproses pengiriman data salah satu node rusak/tidak tersedia maka data akan corrupt /hilang

Perbedaan Virtual Circuit dan Datagram
Virtual Circuit

  • Rencana rute perjalanan sudah terbentuk sebelum packet data dikirimkan (mirip Circuit switching)
  • Memerlukan Fase call setup (call request dan call accept)
  • Transmisi data dilakukan melalui rute yang sama.
  • Kemacetan data lebih sulit terjadi
  • Memelihara urutan pengiriman.
Datagram

  • Tidak Memerlukan fase call setup
  • Transmisi data dilakukuan melalui rute yang berbeda
  • Kamacetan data lebih mudah terjadi
  • lebih Flexible dan reliable






Minggu, 06 Desember 2015

Komunikasi data - Switching

Pengertian Switching

Switching berasal dari kata switch yang artinya saklar dan switching berarti pensaklaran atau mensaklarkan. Switching ini sendiri merupakan suatu sistem kontrol penggantian, pengalihan, pengubahan atau pemindahan secara elektronik.

alasan digunakannya switching dalam suatu rangkaian :
  • Bandwith suatu saluran komunikasi, baik voice maupun data, tidak akan termanfaatkan maksimal jika tidak disiasati dengan teknik switching
  •  Tanpa switching saluran akan terus terhubung meski sudah tidak terpakai, hal seperti ini akan sangat membahayakan
  •  Tanpa switching, biaya komunikasi menjadi sangat mahal akibat monopoli pemakaian saluran.
Pada proses switching, memiliki beberapa prinsip antara lain:
  • Transmisi data atau informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching node yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu jaringan switching atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched.
  • Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data atau informasi yang ditransmisikannya.
  • Transmisi data dimulai dan dikhiri di perangkat yang dinamakan station. Station ini dapat berupa komputer, terminal, telepon dan lain sebagainya.
  • Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui.
  • Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex.
  • Jaringan kounikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian lainnya digunakan sebagai koneksi redundant atau back-up untuk meningkatkan reliabilitas jaringan.

Sistem Switching

1. Selektor
Selektor merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu masukkan (inlet) dengan beberapa pilihan keluaran (outlet). Selektor elektromekanik digerakkan secara elektromagnetik maupun dengan mempergunakan elektromotor. Selektor banyak digunakan pada awal teknologi switching.
Selektor dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls dari telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain.
Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut Uniselector, sedangkan yang memiliki outlet pada sisi horizontal dan vertikal disebut Two-Motion Selector. Selektor yang digunakan untuk switching adalah Two-motion selector. Selektor ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet dapat dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan menggerakkan wiper ke arah vertikal, sedangkan digit kedua ke arah horizontal.

2. Crossbar Switch
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20 vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik persilangan.

3. Rele
Selain selektor dan crossbar switch, rele banyak digunakan sebagai komponen penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR (Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet.
Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan hanya dengan pulsa satu mdetik.
Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.


Teknik Switching

1. Circuit Switching

Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus menerus selama hubungan berlangsung :

  • Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
  • Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay (tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay).
Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
  1. Pembentukan hubungan
  2. Transfer data
  3. Pembubaran (terminasi) hubungan
Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :
  • Real time-spech (contoh : telepon)
  • Real time-data very high bit transmitted
Contoh :
  • Jaringan Telepon
  • ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Dalam sistem ini pengirim yaitu rangkaian masukan disambungkan ke penerima atau rangkaian keluaran selama pengalihan informasi. Untuk tiap hubungan diperlukan satu rangkaian. Bilamana pihak yang dituju sibuk ataupun tidak berada dalam keadaan siap menerima informasi hubungan tidak dapat dilaksanakan atau gagal. Informasi yang hendak dikirmkan dapat hilang. Jaringan telepon menggunakan cara ini.

Untuk transmisi data, komunikasi biasanya dilakukan dengan cara melalui transmisi data dari sumber ke tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching perantara. Simpul switching bertujuan menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari simpul ke simpul sampai mencapai tujuan.
Ujung perangkat yang ingin melakukan komunikasi disebut station. Station bisa berupa komputer, terminal, telepon, atau perangkat komunikasi lainnya. Sedangkan perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan melalui jalur transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan kumpulan simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan komunikasi.

Simpul yang hanya terhubung dengan simpul lain, tugasnya hanya untuk switching data secara internal (ke jaringan). Sedangkan yang terhubung ke satu station atau lebih, fungsinya selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station yang terhubung.

Jalur simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM).

Tidak ada saluran langsung diantara sepasang simpul. Sehingga diharapkan selalu memiliki lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk tiap pasangan station untuk mempertahankan reliabilitas jaringan.




2. Message Switching

Dalam message switching tidak diperlukan adanya penginisialisasian sambungan ke terminal tujuan atau keadaan dimana terminal tujuan dalam keadaan siap untuk menerima data.
Pesan akan disimpan pada suatu pusat pembagi (switching center) sementara pusat pembagi akan menentukan jalur yang tepat kepusat pembagi berikutnya yang kosong
Pesan tersebut akan diambil dari pusat pembagi dan diteruskan ke pusat pembagi berikutnya.
Pesan tetap tersimpan di pusat pembagi untuk mengetahui apakah ada kesalahan selama pengiriman pesan tersebut dan sampai pesan tersebut dapat diteruskan ke terminal yang dimaksud atau dituju.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan message switching yaitu :
  • Pesan dapat dikirimkan oleh pengirim kapan saja tanpa harus mengetahui apakah penerima sedang sibuk atau tidak operasional.
  • Jaringan secara otomatis akan mengubah sandi, protokol, dan kecepatan sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua  terminal yang berbeda.
  • Antrian pesan dan pemutaran otomatis (automatic dialling)memberikan tingkat penggunaan jaringan yang tinggi.
  • Pesan dapat disebarluaskan ke sejumlah terminal.
  • Jika lalu lintas data padat, pemanggilan ke suatu terminal tidak akan diblok tetapi hanya akan ditunda.


3.Packet Switching

Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.

Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebutpaket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.

Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.

Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi :
  • —  Source (sender’s) address
  • —  Destination (recipient’s) address
  • —  Packet size
  • —  Sequence number
  • —  Error checking information

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
  1. Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing.
  2. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
  3. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah.
  4. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.
Packet Switching juga meiliki kelemahan, yaitu :
  • Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet, dan  throughput

Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:
  • Public data network
  • Frame relay
  • Internet (connectionless)
  • LAN (connectionless)


Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu:

1.      Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen. Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan,  kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut datagram,
Implikasi dari switching paket datagram :
  • Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda ketika dikirimkan
  • Tiap paket header harus berisi alamat tujuan  yang lengkap


Kelebihan Datagram Packet Switching:
  •  Tidak ada waktu call setup
  • Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload.
  • Adaptasi yang cepat jika terjadi  node failure

Kelemahan Datagram Packet Switching:

  • Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya.
  •  Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node
  • Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang dating
2.   Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving.

Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :
  1. Penetapan VC
  2. Pentransferan data
  3. Pemutusan VC
Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
  •  Kedatangan paket sesuai urutannya.
  •  Terdapat mekanisme error control.
  • Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
  • Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang datang

Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
  • Adanya delay saat connection setup.
  • Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
  •  Adaptasi terhadap network overload kurang baik
Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit pada packet switching :
  • Datagram (Connectionless)
  1. Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap
  2. Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
  3.  Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur.
  4. Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal

  • Virtual Circuit (Connection Oriented)
  1. Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data
  2. Setiap paket memiliki VC identifier.
  3.  Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
  4. Semua paket akan melalui rute yang sama
  5. Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap














Selasa, 01 Desember 2015

Komunikasi Data - Multiplexing

Multiplexing adalah  sebuah teknik yang digunakan untuk melakukan transmisi beberapa signal data menjadi 1 signal data. / Teknik yang digunakan untuk mengirimkan Informasi (banyak) Hanya melalui satu saluran.

Tujuan Multiplexing

  • meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
  • menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik


Keuntungan menggunakan Multiplexing 

  • Host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal 
  • Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan 
  • Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi 
  • Memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin 
  • Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin 
  • Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama




Jenis Teknik Multiplexing 
  1. Frequency Division Multiplexing (FDM) 
  2. Time Division Multiplexing (TDM) 
  3. Statistical time-division multiplexing (STDM) 

Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh : 
  • kapasitas kanal, 
  • harga peralatan 
  • konfigurasinya.


Frequency Division Multiplexing (FDM)
Teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. adalah mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. 
Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk voice grade channel. 
dengan cara menata suara informasi (suara bicara oleh 1 pelanggan) dalam sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi sebesar 4 Khz.
Teknik ini digunakan di indonesia hingga tahun 1990-an pada saat masih menggunakan jaringan telpon analog dan jaringan satelit analog.
FDM disebut "code transparent" artinya sistem sandi yang dipakai oleh data tidak memberi pengaruh. FDM dapat beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. Contoh FDM adalah pada penggunaan radio dan TV



Time Division Multiplexing (TDM) 
Merupakan sebuah proses pentransmisian beberapa sinyal informasi yang hanya melalui satu kanal transmisi dengan masing-masing sinyal di transmisikan pada peride waktu tertentu.dengan cara menggunakan satu saluran secara bergantian, tiap pelanggan di beri jatah waktu(time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi dapat dikirim melalui satu saluran secara bersama sama. Pergantian Time slot adalah sebesar 125 microsecond.
Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital yang ditransmisi. Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok –blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu. Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan. 
TDM digunakan karena alasan biaya; semakin sedikit kabel yang digunakan dan semakin simple receiver yang dipakai untuk mentransmit data dari banyak sumber untuk banyak tujuan membuat TDM lebih murah dibanding yang lain.
TDM juga menggunakan bandwith yang lebih sedikit daripada Frequency Division Multiplexing (FDM). Dengan lebar bandwith yang kecil, membuat bitrate semakin cepat, namun daya yang digunakan semakin besar.  
TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus.






Statistical time-division multiplexing (STDM) 
STDM merupakan pengembangan lebih lanjut dari TDM. 
Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM. 
STDM secara dinamis meng-alokasikan waktu (time slot) diantara jalur komunikasi yang sedang aktif (X ON). Jalur komunikasi yang tidak aktif (X OFF) digunakan sebagai buffer ketika semua slot waktu sedang sibuk. 
Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya.



Wavelength Divison Multiplexing (WDM) 
Menggunakan kabel optik, yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana setiap satu sinar lamda yang di pancarkan mewakili satu sumber informasiAplikasi multiplexing yang umum di gunakan dalam komunikasi long-haul. Media utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang  mikro (udara), koaksial, atau serat optik berkapasitas tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar.



Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
  • Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat.
  • Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.














Komunikasi Data - Teknik Deteksi Kesalahan

Deteksi Kesalahan 
Ada dua pendekatan untuk deteksi kesalahan : 
1. Forward Error Control Dimana setiap karakter yang ditransmisikan atau frame berisi informasi tambahan (redundansi) sehingga bila penerima tidak hanya dapat mendeteksi dimana error terjadi, tetapi juga memperbaiki dimana aliran bit yang diterima error. 

2. Feedback (backward) Error Control Dimana setiap karakter atau frame memilki informasi yang cukup untuk memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan kesalahan tetapi tidak lokasinya. Sebuah transmisi kontrol digunakan untuk meminta pengiriman ulang, menyalin informasi yang dikirimkan. 



Cara deteksi error
Antara lain sebagai berikut:
1. Metode Echo
Metode yang paling sederhana dan digunakan secara interaktif. Operator memasukkan data melalui terminal yang kemudian mengirimkannya ke komputer. Komputer kemudian mengirimkannya kembali ke terminal dan ditampilkan ke monitor. Operator dapat melihat apakah data yang dikirimkannya benar.

2. Metode Deteksi Error otomatis
Sistem komputer lebih menghendaki sedikit mungkin melibatkan manusia. Oleh karena itu digunakan sistem bit pariti, yaitu bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan. Terdapat dua macam cara penambahan bit pariti, yaitu:
Pariti ganjil (Odd Parity), bit pariti tambahan, supaya banyaknya bit “1” tiap karakter/data, ganjil.
Pariti genap (Even Parity), bit pariti tambahan, supaya banyaknya bit “1” tiap karakter/data, genap.

3. Framing Check
Digunakan pada transmisi asinkron dengan adanya bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa ke-2 bit ini dapat diketahui apakah diterima dengan baik. Transmisi sinkron mempunyai berbagai bentuk bingkai sesuai dengan ketentuan yang digunakan,



Teknik Deteksi Error
1) Character Parity (Vertical Redudancy Check / VRC)
Merupakan metode pemeriksaan kesalahan per-karakter dan digunakan pada sistem yang berorientasi karakter, misalnya terminal. Dengan cara ini, setiap karakter yang dikirimkan (terdiri dari 7 bit) diberi tambahan 1 bit pariti yang akan diperiksa oleh penerima untuk mengetahui kebenaran karakter yang diterima tersebut. Cara ini hanya dapat melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman data berkecepatan menengah.
Misalnya ASCII huruf A, kodenya adalah hex 41:
1000001 ASCII 7 bit (terdapat 2 bit 1)
1000001 1 tambahkan 1, jumlah bit 1 jadi ganjil (odd parity)
1000001 2 tambahkan 0, jumlah bit 1 jadi genap (even parity)
Contoh “even parity” :
Pengirim
Data : 1 1 0 0 0 0 1
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7
Ada 3 bit “1” (ganjil), ditambahkan bit 1, jumlah bit “1” jadi genap.
Kirim: Data & Parity = 11000011
Penerima
Proses (algoritma) even parity :
Hitung jumlah bit 1 => x
Jika x = genap disimpulkan tidak ada error
Jika x = ganjil, terjadi error
Terima: Data & Parity = 11100011
Error?
Penerima memeriksa pariti dari karakter yang diterima, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka akan diketahui adanya kesalahan pada waktu penyaluran data.
VCR mempunyai kekurangan, yaitu bila ada 2 bit yang terganggu maka tidak dapat terlacak, sehingga dianggap pariti-nya akan benar.


2) Longitudinal Redudancy Check / LRC
Untuk memperbaiki kinerja VCR, digunakan LRC untuk data yang dikirim secara blok. Cara ini mirip dengan VCR, hanya saja penambahan bit dilakukan pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. Dengan cara ini maka kesalahan lebih dari 1 bit juga dapat ditemukan, sehingga pengiriman data dapat dipertinggi.


3) Cyclic Redudancy Check / CRC
CRC digunakan untuk pengiriman data berkecepatan tinggi. CRC disebut sebagai pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika khusus.
Dalam metode ini 1 blok informasi dilihat sebagai deretan bit yang ditransmisikan. Bit yang akan disalurkan dimasukkan ke dalam register geser skills yang disebut generator CRC. Operasi matematik dierjakan atas deretan bit tersebut
Operasi CRC ini didasarkan atas pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. Hasil bagi pembagian diabaikan. Sisa disalurkan sebagai Block Check Sequence (BCS) yaitu akhir dari deretan bit isi register geser.
Berdasarkan pemeriksaan perbandingan hasil perhitungan rumus matematika pada saat dikirim dan setelah diterima akan dapat ditentukan adanya kesalahan atau tidak. Pada penerima, deretan bit data termasuk BCS juga dimasukkan ke dalam register geser siklis yang disebut penguji CRC. Hasil operasi matematik ini berupa isi register geser yang dapat diperkirakan ada tidaknya kesalahan transmisi.





Koreksi Kesalahan Transmisi
Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu diadakan tindakan perbaikan atau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai memberikan dampak yanbesar. Metode koreksi ini diantaranya adalah:

1. Subtitusi simbol
Bila ada data yang rusak maka komputer penerima mengganti bagian itu dengan karakter lain, sepertu karakter SUB yang berupa tanda tanya terbalik. Jika pemakai menjumpai karakter ini (pada program word-prossessor), maka berarti data yang diterima telah mengalami kerusakan, selanjutnya perbaikan dilakukan sendiri.

2. Mengirim data koreksi
Data yang dikirim harus ditambah dengan kode tertentu dan data duplikat. Bila penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima, maka perbaikan dilakukan denganmengganti bagian yang rusak dengan data duplikat, tetapi cara ini jarang dilakukan.

3. Kirim ulang
Cara ini merupakan cara yang paling simpel, yaitu bila komputer penerima menemukan kesalahan pada data yang diterima, maka selanjutnya meminta komputer pengirim untuk mengirim mengulangi pengiriman data.





Komunikasi Data - LAN, MAN, WAN TCP/IP

Local Area Network (LAN) adalah merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer / jaringan dimana secara fisik komputer terletak saling berdekatan
■ Komputer terhubung di dalam sebuah gedung
■ Semua komputer dan peripheral dalam jaringan adalah node
■ Node dihubungkan dengan media transmisi .




Metropolitan Area Network (MAN) Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. 




Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
■ Setiap LAN adalah node di dalam WAN



Topologi Jaringan



Perangkat di Jaringan 
Router adalah perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan atau          LAN.
Bridge adalah perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk melewatkan paket data ke lokasi yang benar. ● Server
Switch / Hub adalah perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan node di dalam satu jaringan.
Gateway adalah sebuah mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah sistem lain yang terhubung ke dalam sebuah network



7 Open System Interconnection (OSI) Layer



OSI Layer vs. TCP/IP model




OSI Layer vs. Netware model




IP Address adalah deretan angka biner 32 bits yang digunakan sebagai identifikasi alamat setiap komputer pada jaringan. IP Address terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0 - 255 Serta setiap blok terdiri dari 8 bit. 
■ contoh: 192.168.1.1
IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID 
■ contoh: IP Address 192.168.100.1 maka default Network ID nya adalah 192.168.100.1 dan Host ID nya adalah 1
■ Agar 2 buah komputer dapat saling terhubung maka Network ID nya harus sama dan Host ID nya harus berbeda
Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.
Subnet Mask adalah angka biner yang menunjukkan seberapa banyak IP Address yang digunakan sebagai Network ID
Standar default subnet mask adalah:
■ Class A subnet mask 255.0.0.0
■ Class B subnet mask 255.255.0.0
■ Class C subnet mask 255.255.255.0




IP Classes
1) Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A
Bit pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Oktat pertama : 0 - 127
Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.x.x.x - 126.x.x.x
Jumlah IP address : 16.777.214

Contoh

IP address 120.31.45.18 maka :
· NetworkID = 120
· HostID = 31.45.18
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

2) Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.

Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Oktat pertama : 128 - 191
Jumlah network : 16.384
Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x
Jumlah IP address : 65.534

Contoh

IP address 150.70.60.56 maka :
· NetworkID = 150.70
· HostID = 60.56
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

3) Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.

Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Oktat pertama : 192 - 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x
Jumlah IP address : 254

Contoh

IP address 192.168.1.1 maka :
· NetworkID = 192.168.1
· HostID = 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1




TCP / IP
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat.
Keempat layer tersebut adalah:
  • Network Interface Layer, bertanggungjawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik
  • Internet Layer, bertanggungjawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
  • Transport Layer, bertanggungjawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer.
  • Application Layer, pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP ini.
● TCP / IP adalah Transmision Control Protocol / Internet Protocol 
● TCP/IP adalah sebuah protocol yang digunakan untuk berkomunikasi melalui jaringan internet.
● TCP/IP terdiri dari 2 protocol yaitu: ○ Transmision Control Protocol ○ Internet Protocol 
● TCP / IP dikembangkan pertama kali oleh Badan Pertahanan Amerika.


ICMP = Internet Control Message Protocol
ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan / paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya (TCP/UDP). Pada kondisi normal, protokol IP berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu, misalnya karena Router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut.
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.




Perintah-perintah dasar jaringan

1) PING = Packet Internet Groper 
adalah program yang digunakan untuk mengecek apakah sebuah komputer sudah terhubung ke komputer yang di tuju.Perintah “ping” mengirim ICMP echo request packets ke tujuan. Contohnya, anda bisa ping google.com atau ping 172.195.33.174 untuk ping domain atau IP address. Paket tersebut akan “bertanya” ke tujuan agar membalas. Jika tujuan dikonfigurasi untuk bisa membalas, tujuan akan merespon packet tersebut. Anda akan dapat melihat berapa lama waktu round-trip/perjalanan antara komputer Anda dan tujuan (dibaca: Latency). Anda akan melihat “request timed out” jika packet loss terjadi/tidak terhubung dengan tujuan, dan Anda akan melihat pesan kesalahan jika komputer Anda tidak dapat berkomunikasi dengan host tujuan.



2) Trace Route
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan.traceroute mengirimkan paket ke tujuan, dan sepanjang jalan meminta setiap router Internet  untuk membalas ketika dilewati. Ini akan menunjukan jalur koneksi antara komputer Anda dan tujuan.
Tool ini dapat membantu untuk troubleshoot masalah koneksi. Contohnya, jika Anda tidak dapat terhubung dengan server, menjalankan traceroute akan menunjukan jalur/hop yang bermasalah antara komputer Anda dan tujuan. 



3) Ipconfig / Ifconfig 
Perintah ini memungkinkan Anda untuk mengkonfigurasi interface jaringan dan melihat informasi interface/LAN Card di komputer Anda.Perintah ipconfig bisa digunakan di Windows, sementara perintah ifconfig bisa digunakan di Linux, Mac OS x dan Unix. 
sebagai contoh, anda bisa gunakan perintah ipconfig /all di Windows untuk melihat konfigurasi interface jaringan di komputer Anda, IP Address Anda, DNS server dan informasi lainnya. Atau, Anda bisa gunakan perintah ipconfig /flushdns untuk Reset, Clear, Refresh, Flush DNS Cache di Windows. Memaksa windows untuk mendapatkan alamat baru dari DNS server setiap anda mengakses situs baru. Perintah lainnya bisa memaksa komputer anda untuk memperbaruhi IP address dan mendapatkan ip address baru dari DHCP server. Tools ini dapat dengan cepat menampilkan alamat IP komputer atau membantu Anda memecahkan masalah koneksi.